Sunday 31 July 2011

Puasa di Bulan Mulia

Selamat menyambut bulan Ramadhan Al Mubarak kepada semua yang beragama Islam. Bagi seorang muslim, berpuasa di bulan ramadhan adalah perkara yang sudah termaktup dalam rukun Islam yang ketiga. Sesungguhnya berpuasa itu adalah wajib, jika sesorang itu tidak berpuasa maka tidak sempurnalah rukun Islamnya. 


Berpuasa dibulan ramadhan adalah yang paling berkat dan mempunyai banyak manfaatnya, tetapi bagaimana kita dapat memenuhi keberkatan tersebut.Berfikirlah dan Insyaallah kita semua mendapat keberkatan itu.


Oleh itu, penulis berharap puasa tahun ini adalah yang paling berkesan berbanding dengan puasa-puasa sebelum ini. Mintak maaf dengan ibu bapa jika mereka masih ada, dan ingat yang puasa kali ini adalah yang terakhir bagi kita. Orang tua selalu cakap "rumah kata pergi, kubur kata mari".


Friday 29 July 2011

JANGAN DAHULUI RAMADHAN DENGAN PUASA SATU ATAU DUA HARI SEBELUMNYA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallambersabda:

لا تقدموا رمضان بصوم يوم ولا يومين إلا رجل كان يصوم صوما فليصمه 
”Janganlah kalian dahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari, kecuali seseorang yang memiliki kebiasaan berpuasa maka silahkan berpuasa.”(Muttafaq ‘alaihi, al-Bukhari (1914), dan Muslim (1082) dan redaksi hadits milik Imam Muslim) 
Allah Yang Maha Bijaksana ingin membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan sehari-hari), dan juga ingin membedakan ibadah yang wajib dengan ibadah yang sunnah, supaya ada perbedaan di antara ha-hal tersebut. 
Oleh sebab itu, Syari'at melarang untuk mendahului (menyambut) Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari dan yang semisalnya, supaya ia menjadi orang-orang yang benar-benar siap berpuasa di bulan Ramadhan. Kecuali barang siapa yang memiliki kebiasaan berpuasa, seperti puasa Senin Kamis, puasa Qadha’ jika waktunya telah sempit dan puasa nadzar yang wajib, maka baginya diperbolehkan puasa, karena puasanya berkaitan dengan sebab, berbeda dengan puasa sunnah Mutlak, maka minimal hukumnya makruh.” 
Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahullah ketika menjelaskan hadits ini mengatakan:”Dalam hadits ini terdapat dalil dimakruhkannya memulai puasa satu hari atau dua hari sebelum memasuki Ramadhan dengan niat puasa sunnah, karena hal itu tidak masuk ke dalam rukhshah (keringanan yang diperbolehkan).”(Ihkamul Ahkam: 1/160) 
Para Ulama berbeda pendapat tentang larangan yang ada dalam hadits ini, apakah larangannya menunjukkan haram atau makruh? Dan yang shahih adalah bahwa larangan tersebut bermakna haram, terlebih lagi pada hari-hari yang meragukan (akhir bulan Sya’ban), karena ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhuma berkata:

مَنْ صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يَشُكُّ فِيهِ النَّاسُ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
“Barang siapa yang berpuasa pada hari syak (yang diragukan, diragukan apakah satu Ramadhan atau 30 Sya’ban) maka dia telah durhaka terhadap Abu Al-Qasim (Rasulullah) shallallahu alaihi wasallam.” (HR. Abu Daud no. 1987, At-Tirmizi no. 686, An-Nasai no.2159, dan Ibnu Majah no. 1635) 
Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahullah berkata:”Di dalamnya (dalam hadits ini) ada dalil yang menunjukkan bahwa puasa (sunnah) yang telah menjadi kebiasaan, jika waktunya bertepatan dengan satu atau dua hari sebelum Ramadhan boleh dilakukan, dan hal itu tidak masuk ke dalam larangan (yang ada dalam hadits ini), sama saja apakah puasa yang menjadi kebiasaannya tersebut degan nadzar, atau sukarela tanpa nadzar, maka keduanya masuk ke dalam keumuman sabda beliau:”Kecuali seseorang yang memiliki kebiasaan berpuasa.”” 
Hikmah dari larangan: 
Pertama:Untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan lainnya, maka ibadah sunnah harus dibedakan dengan ibadah yang wajib. 
Kedua:Larangan untuk berbuat ghuluw (berlebih-lebihan dan ekstrim), sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :

إياكم والغلو في الدين ، فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو في الدين . رواه النسائي وابن ماجه
”janganlah kalian bersikap ghuluw (ekstrim) dalam beragama, karena yang membinasakan ummat sebelum kalian adalah ghuluw dalam beragama.”(HR. an-Nasaa’i, dan Ibnu Majah) 
Dan ini bukanlah termasuk bentuk ihtiyath (kehatian-hatian). Di antara hal-hal yang menunjukkan bahwa kaidah ihtiyath tidak bisa diamalkan secara mutlak, karena jika engkau mengambil sikap hati-hati dalam setiap masalah, niscaya engkau akan mengambil pendapat yang paling keras. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إن الدِّين يُسر ، ولن يشاد الدين أحد إلا غلبه ، فسددوا وقاربوا . رواه البخاري . 
” Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama melainkan agama akan mengalahkannya, oleh karena itu berusahalah untuk tepat dalam beragama, dan dekatkanlah (miripkanlah).” (HR.Al-Bukhari) 
Adapun pembedaan antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lain, dalam artian pembedaan ibadah yang wajib dengan ibadah sunnah, maka tidak hanya berlaku pada puasa saja. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya dari ‘Umar bin ‘Atha bahwasanya Nafi’ bin Jubair rahimahullah mengutusnya kepada Sa’ib bin Ukhti Namir menanyakannya tentang sesuatu yang dia lihat dari Mu’awiyyah radhiyallahu 'anhu dalam shalat beliau, maka beliau berkata:”Ya. Aku pernah shalat jum’at bersama beliau di daerah Maqshurah, ketika imam salam aku langsung bangun di tempatku lalu aku shalat. Ketika dia masuk dia berkata kepadaku:”Jangan engkau ulangi, jika engkau shalat jum’at maka janganlah menyambungnya dengan shalat lain, sebelum engkau berbicara atau keluar. Karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallammemerintahkan kami dengan hal itu, yaitu supaya kami tidak menyambung satu shalat dengan shalat yang lainnya sampai dia berbicara atau keluar.” (HR. Muslim) 
Maka puasa Ramadhan tidak didahului oleh puasa satu atau dua hari sebelumnya, dan juga tidak disambung dengan puasa enam hari bulan Syawwal, akan tetapi puasa Ramadhan dipisahkan dengan puasa enam hari dengan hari raya ‘Idul fithri. 
Pelajaran dari hadits: 
1. Larangan mendahului puasa Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya 
2. Dikecualikan dari larangan tersebut orang-orang yang memiliki kebiasaan atau, yang mana kebiasaan puasanya bertepatan dengan hari sebelum Ramadhan, seperti orang yang terbiasa puasa Senin Kamis 
3. Di antara hikmah dari larangan tersebut adalah untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan yang lain, yang mana dalam hal ini puasa wajib harus dibedakan dengan puasa sunnah. Dan juga termasuk hikmah dari larangan ini adalah supaya seorang muslim benar-benar siap dan bersemangat untuk menghadapi Ramadhan, dan supaya puasa benar-benar menjadi ciri khas dari bulan mulia yang dibedakan ini. 
4.Keutamaan bagi orang-orang yang terbiasa menjaga ibadah-ibadah sunnah. Yang mana dalam hadits ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah memberikan peluang/membolehkan berpuasa melanikan bagi orang-orang yang terbiasa berpuasa. 
Renungan 
Puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah, ia adalah rukun Islam yang keempat, dan menurut sebagian ulama adalah rukun kelima, sebagaimana yang dilakukan oleh Imam al-Bukhari. Karena sesungguhnya Imam al-Bukhari rahimahullahmeriwayatkan hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma dengan redaksi:

بُني الإسلام على خمس : شهادةِ أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله ، وإقامِ الصلاة ، وإيتاء الزكاة ، والحج ، وصومِ رمضان . 
”Islam dibangun di atas lima hal; Syahadat (persaksian) tidak ada Ilah (sesembahan yang hak disembah) melainkan Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan.” 
Dan yang perlu dicermati di sini adalah bahwa ummat Islam sangat antusias (perhatian) terhadap puasa dan bulan puasa (Ramadhan), dan itu bukanlah sesuatu yang aneh. Akan tetapi, menjadikan antusiasnya terhadap ibadah yang diwajibkan pada tahun kedua hijriyyah (puasa) lebih besar daripada antuisiasnya terhadap ibadah yang diwajibkan pada tahun sebelum hijriyah, dan bahkan ia diwajibkan langsung kepada Nabi di langit ketujuh ketika Isra’ Mi’raj, maka ini sungguh merupakan hal yang sangat mengherankan. 


(Sumber: Disarikan dari beberapa kitab syarah Umdatul Ahkam, seperti Ihkamu al-Ahkam karya Ibnu Daqiqil I’ed rahimahullahTaisir Alam karya Syaikh ‘Abdurrahman Ali Bassaam, syarh Umdatul Ahkam karya Syaikh Abdurrahman bin ‘Abdillah as-Suhaim di http://al-ershaad.com/vb4/showthread.php?t=6828 dan yang lainnya. Diposting oleh Abu Yusuf Sujono) 

Monday 25 July 2011

Sistem Biometrik : Muslihat Besar

Apakah ini suatu muslihat?DS Najib telah mengumumkan bahawa pihak SPR akan menggunakan sistem biometrik pada PRU 13 akan datang. Sehubungan dengan itu, ramai pihak yang bersetuju dengan sistem tersebut dan ramai juga pihak termasuk MSO mempertikai dengan sistem yang akan dijalankan poleh PM Malaysia.

Bagaimanapun Pakatan Rakyat (PR) tidak akan bersetuju dengan sistem tersebut, ini kerana kata Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, pihaknya menolak sekeras-kerasnya sistem biometrik kerana ia tidak menjamin elemen satu orang satu undi pada waktu pilihan raya.

“Kita perlu menentang sistem ini. Sudah menjadi tanggungjawab rakyat memastikan negara bersih dan adil,” katanya ketika berucap pada majlis pelancaran slogan Selangorku, semalam.

Perkara ini perlu diberi perhatian oleh pihak pembangkang kerana kalau dilihat pada sistem ini, server akan mendapat keuntungan yang lebih. Sebagai contoh, penulis amat menyukai permainan dalam komputer termasuk Counter Strike (CS). Dalam permainan ini, ramai peserta akan berebut untuk menjadi server, ini kerana seseorang server itu akan dapat kelebihan untuk buat cheat code. Apabila server dapat buat cheat code, dalam game itu server berupaya mendapat duit lebih, jadikan lawan seekor ayam, aim tepat dan banyak lagi kelebihan.

Dalam situasi ini, apabila kerajaan mendapat kekuatan untuk menjadi server, kemungkinan besar mereka meletakkan ramai pengundi yang boleh mengundi banyak kali di beberapa tempat. Contohnya, penulis boleh mengundi di Dun Permaisuri, Dun Jabi dan juga Dun Langkap. Jadi?jadi sistem itu perlu untuk tidak dijalankan. Itulah dapat kita gambarkan bagaimana kerajaan memperdayakan pihak pembangkang dan juga rakyat.

Kelmarin, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak berkata kerajaan bersetuju memberi peruntukan kepada Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) bagi mewujudkan sistem biometrik dalam mengesahkan pengundi yang sah pada pilihan raya.

Beliau berkata, ia adalah salah satu usaha untuk memastikan pilihan raya di negara ini dijalankan secara telus dan adil walaupun sistem ini tidak berlaku di negara-negara maju.

“Pelaksanaan sistem biometrik ini juga akan dapat mengatasi dakwaan-dakwaan bahawa wujudnya pengundi hantu pada pilihan raya di negara ini,” katanya.

Najib juga berkata kerajaan bersetuju memberi peruntukan kepada suruhanjaya itu bagi mewujudkan sistem biometrik dalam mengesahkan pengundi yang sah pada pilihan raya.

Dalam situasi yang sama, banyak company di Malaysia menjalankan sistem biometrik di pejabat mereka. Mereka yang menjadi server dalam sistem ini berupaya mengubah waktu dan masa bertugas. 

Mereka berupaya mengubah masa masuk waktu pejabat dan over time. Sebagai contoh, penulis datang lewat semasa kerja, tapi penulis mengubah waktu masuk ke pejabat awal dan keluar lewat. Penulis akan mendapatkan OT walaupun penulis keluar awal.

Inilah yang perlu dielakkan kerana kerajaan ini tidak boleh dipercayai. Sudah berdekad rakyat tertipu. Banyak dah isu-isu yang mereka tinggal kan begitu sahaja seperti kehilangan enjin jet negara beberapa tahun lepas. Apakah kesudahan kes tersebut? Macam mana pembunuh dapat kebenaran mendapatkan C4 untuk membunuh wanita Mongolia? Apakah isu IPP yang bertahun dahulu sudah selesai?

PR perlu bertegas yang sistem buruk ini tidak dijalankan. Ini untuk masa depan rakyat dan masa depan negara juga. Jika dibiarkan, negara ini boleh diibaratkan sebagai neraka dunia.  




Sunday 24 July 2011

Bab perintah bagi seseorang yang mendengar ghibah terhadap syaikhnya atau sahabatnya atau yang lain

Ketahuilah, bahwa bagi orang yang mendengar ghibah seorang Muslim, hendaklah dia menyangkal dan mencegah orang yang mengatakannya. Apabila dia tidak bisa mencegahnya dengan perkataan, dia mencegahnya dengan tangannya, apabila dia tidak bisa mencegahnya dengan tangan atau lisan, maka hendaklah dia meninggalkan majlis tersebut.
Apabila dia mendengar ghibah terhadap syaikhnya atau yang lainnya dari orang yang mempunyai hak atas dirinya, atau dia merupakan orang yang mempunyai keutamaan dan kebaikan, maka perhatian terhadap apa yang telah kami kemukakan tersebut lebih besar.
(1083) Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi, dari Abu ad-Darda` radiyallahu 'anhu , dari NabiShallallahu 'alaihi wasallam , beliau bersabda,

مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ، رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
"Barangsiapa yang mencegah (terjadinya ghibah) terhadap kehormatan saudaranya, maka Allah akan melindungi wajahnya dari api neraka pada Hari Kiamat." ( Shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad 6/450; at-Tirmidzi, Kitab al-Birr, Bab adz-Dzabb an Irdhi Muslim, 4/327, no. 1931; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamt, no. 250; dan al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 7635: dari jalur Abu Bakar an-Nahsyali, dari Marzuq Abu Bakar, dari Ummu ad-Darda`, dari Abu ad-Darda` dengan hadits tersebut.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan."
(1084) Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dalam hadits Itban radiyallahu 'anhu , dalam haditsnya yang panjang dan masyhur, dia berkata,

قَامَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي، فَقَالُوْا: أَيْنَ مَالِكُ بْنُ الدُّخْشُمِ؟ فَقَالَ رَجُلٌ: ذلِكَ مُنَافِقٌ لاَ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: لاَ تَقُلْ ذلِكَ، أَلاَ تَرَاهُ قَدْ قَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، يُرِيْدُ بِذلِكَ وَجْهَ اللهِ.
"Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam berdiri untuk shalat. Mereka bertanya, 'Di mana Malik bin ad-Dukhsyum?' Maka seorang laki-laki berkata, 'Dia adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan RasulNya.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Janganlah kamu mengatakan demikian, tidakkah kamu mengetahui bahwa dia telah mengikrarkan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang dengan itu dia mengharapkan Wajah Allah'." ( Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab ash-Shalah, Bab al-Masajid Fi al-Buyut, 1/519, no. 425; dan Muslim, Kitab al-Masajid, Bab ar-Rukhshah fi at-Takhalluf an al-Jama'ah, 1/455, no. 33.)
(1085) Kami meriwayatkan dalam Shahih Muslim,(Kitab al-Imarah, Bab Fadhilah al-Imam al-Adil, 3/1461, no. 1830.)
dari al-Hasan al-Bashri rahimahullah , bahwa Aidz bin Amr -dan dia termasuk sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumah Ubaidullah bin Ziyad seraya berkata,

أَيْ بُنَيَّ، إِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّ شَرَّ الرِّعَاءِ الْحُطَمَةُ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُوْنَ مِنْهُمْ. فَقَالَ لَهُ: اِجْلِسْ فَإِنَّمَا أَنْتَ مِنْ نُخَالَةِ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ: وَهَلْ كَانَتْ لَهُمْ نُخَالَةٌ؟ إِنَّمَا كَانَتِ النُّخَالَةُ بَعْدَهُمْ وَفِي غَيْرِهِمْ.
"Wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya sejelek-jelek pemerintah adalah yang diktator, maka jauhkanlah dirimu untuk menjadi salah seorang dari mereka.' Maka dia berkata, 'Duduklah karena kamu hanya (seperti) kulit (bukan termasuk ulama) sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Maka dia menjawab, 'Adakah pada generasi sahabat orang-orang yang tidak memiliki keutamaan (Nukhalah). Sesungguhnya orang-orang yang tidak memiliki keutamaan itu adalah sesudah mereka, dan berada dalam generasi selain mereka'." ( الرِّعَاءjamak dari رَاعٍ الْحُطَمَةُbermakna orang yang keras dalam menggiring, mengatur dan mengarahkan untanya. Ini adalah perumpamaan bagi pemimpin yang jahat.)
(1086) Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ka'ab bin Malik radiyallahu 'anhu , dalam haditsnya yang panjang pada kisah taubatnya, dia berkata,

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ جَالِسٌ فِي الْقَوْمِ بِتَبُوْكَ: مَا فَعَلَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ؟ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، حَبَسَهُ بُرْدَاهُ وَالنَّظَرُ فِي عِطْفَيْهِ، فَقَالَ لَهُ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رضي الله عنه: بِئْسَ مَا قُلْتَ، وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ إِلاَّ خَيْرًا. فَسَكَتَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sedangkan beliau duduk di tengah sekelompok (para sahabat) di Tabuk, 'Apa yang dikerjakan oleh Ka'ab bin Malik?' Maka seorang laki-laki dari Bani Salimah berkata, 'Wahai Rasulullah, dia tertahan oleh kedua selendangnya dan terlena oleh kekaguman pada dirinya.' Maka Mu'adz bin Jabal radiyallahu 'anhu berkata kepadanya, 'Alangkah jeleknya yang kamu ucapkan. Demi Allah, wahai Rasulullah, tidaklah kami mengetahui pada dirinya melainkan hanya kebaikan saja.' Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam diam." 
Saya berkata, 'عِطْفَاهُ' bermakna kedua sisinya. Ini merupakan isyarat kepada kekagumannya terhadap dirinya sendiri.
(1087) Kami meriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud, dari Jabir bin Abdullah dan Abu Thalhah radiyallahu 'anhuma, keduanya berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنِ امْرِئٍ يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْضِعٍ تُنْتَهَكُ فِيْهِ حُرْمَتُهُ وَيُنْتَقَصُ فِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ، إِلاَّ خَذَلَهُ اللهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيْهِ نُصْرَتَهُ. وَمَا مِنِ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي مَوْضِعٍ يُنْتَقَصُ فِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيْهِ مِنْ حُرْمَتِهِ، إِلاَّ نَصَرَهُ اللهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ نُصْرَتَهُ.
'Tidaklah seseorang menghinakan seorang Muslim pada suatu sisi yang (biasanya) menjadi sasaran direndahkannya kehormatannya dan dicelanya harga dirinya, melainkan Allah akan menghinakannya pada suatu tempat yang dia menginginkan pertolonganNya. Dan tidaklah seseorang menolong seorang Muslim pada suatu sisi yang harga dirinya dicela dan kehormatannya direndahkan, melainkan Allah akan menolongnya pada tempat yang dia menginginkan pertolonganNya'." (Dhaif: Diriwayatkan oleh Ahmad 4/30; al-Bukhari at-Tarikh 1/347; Abu Dawud, Kitab al-Adab, Bab Man Radda an Muslim Ghibatan, 2/687, no. 4884; ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath, no. 8637; Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 8/189; dan al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 7632: dari jalur al-Laits bin Sa'ad, Yahya bin Sulaim bin Zaid telah mence-ritakan kepadaku, dia mendengar Ismail bin Basyir, saya mendengar Jabir bin Abdullah dan Abu Thalhah al-Anshari dengan hadits tersebut
(1088) Kami meriwayatkan di dalamnya, dari Mu'adz bin Anas, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

مَنْ حَمَى مُؤْمِنًا مِنْ مُنَافِقٍ (أُرَاهُ قَالَ)، بَعَثَ اللهُ مَلَكًا يَحْمِي لَحْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ. وَمَنْ رَمَى مُسْلِمًا بِشَيْءٍ يُرِيْدُ شَيْنَهُ بِهِ، حَبَسَهُ اللهُ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ.
"Barangsiapa yang melindungi seorang Mukmin dari seorang munafik (saya menduga dia berkata), niscaya Allah akan mengutus seorang malaikat yang menjaga dagingnya dari api Neraka Jahanam pada Hari Kiamat. Dan barangsiapa yang menuduh seorang Muslim dengan suatu aib, dia bermaksud mencelanya dengannya, niscaya Allah akan menahannya di atas jembatan Jahanam sehingga dia keluar dari perkataan yang diucapkannya." (Hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd, no. 686; Ahmad 3/441; al-Bukhari dalam at-Tarikh 1/377; Abu Dawud, Kitab al-Adab, Bab Man Radda an Muslim Ghibatan, 2/687, no. 4883; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 248; ath-Thabrani 20/194, no. 433; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 7631; al-Baghawi, no. 3527; dan al-Ashbahani, no. 2203: dari jalur Yahya bin Ayyub, (dari Abdullah bin Sulaiman), dari Ismail bin Yahya al-Ma'afiri, dari Sahl bin Mu'adz al-Juhani, dari ayahnya dengan hadits tersebut.

Saturday 23 July 2011

Malaysia Vs Singapura

Malaysia turun menentang Singapura sebentar tadi menyaksikan pasukan kebangsaan tewas 5-3. Setelah ketinggalan 4-1 di separuh masa pertama, Malaysia terus bangkit merapatkan jurtang perbezaann sehingga 4-3. Bagaimanapun pasukan negara terpakasa akur dengan kelincahan pemain importnya dengan jaringa ke 5.

Pada separuh masa pertama, pasukan Malaysia agak kekok apabila terpaksa bermain di padang buatan, walaupun mereka dapat menghasilkan gol pertama dalam 20 saat permainan, tetapi momentum tergendala. Gol tersebut telah dijaringkan oleh Safie Sali. Singapura tampak bersemangat walaupun mereka ketinggalan hasil jaringan tersebut.

Selepas beberapa minit, mereka memulakan kenduri gol. pertahanan Malaysia perlu lebih tenang dan matang. Perkara ini harus di perbetulkan dengan teliti kerana selepas tiga perlawanan, pertahanan negara telah melepaskan 15 gol. Apakah ini satu kesalahan penjaga gol?

Separuh masa kedua. Malaysia memulakan persembahan yang agak kemas, tetapi sedikit terkandas dengan keputusan pengadil perlawanan dari Bahrain yang telah melayang kad merah kepada Syafiq. Selepas beberapa minit, pertahanan Singapura pula dilayangkan kad merah diatas kekasaran terhadap Kunalan.

Malaysia berjaya mendapat gol daripada hantaran lintang yang berjaya disambut oleh Hadi Yahya. Selepas itu gol kedua menyusul daripada rembatan kencang dari penyerang berbisa negara iaitu Safie Sali. Selepas ketinggalan 4-3, pasukan negara terus mengasak singapura. Tetapi nasib tidak menyebelahi dan pertahan negara melepaskan gol mudah hasil daripada rembatan kaki kiri penyerangnya.

Sebagai ulasan perlawanan ini. Malaysia sepenuhnya hilang dengan formasi 4-5-1 yang digunakan oleh Dato K Rajagopal pada separuh masa pertama. Formasi ini boleh digunakan tetapi perlu memperbanyakkan latihan dan ianya perlu digunakan dalam perlawanan-perlawanan persahabatan sahaja. Tetapi pertahanan negara mesti belajar dari kesilapan, penyokong negara tidak mahu perkara sama berulang. Harap dapat memperbaiki  pada masa hadapan.

Akhir kata, saya berbangga dengan pasukan Malaysia pada malam ini kerana mempersembahkan permainan yang cukup baik. harap dapat mengatasi defisit 2 gol di Bukit Jalil 28hb nanti. Bersedia dan bersama-sama ke Bukit Jalil untuk menyemarakkan lagi kekuatan Harimau Malaya. Insyaallah!

Thursday 21 July 2011

Kisah Gunting Rambut

Jumaat lepas, sebuah masjid di Shah Alam menyentuh soal pentingnya aqidah di dalam khutbah Jumaatnya.  Khatib ada membawakan sebuah cerita yang menarik dan saya rasa ingin mengongsikan kisah tersebut di blog ini.  Berikut adalah kisah tersebut dengan sedikit ubahsuai versi saya:
Pada suatu petang, seorang lelaki datang ke kedai gunting rambut untuk memendekkan rambutnya yang agak panjang dan tidak terurus.  Seperti biasa, si penggunting rambut menyambut pelanggannya dengan mesra dan mempersilakannya duduk.
Sedang si penggunting rambut melakukan kerjanya, mulutnya tidak berhenti bercerita.  Macam-macam dibualkan menyentuh isu semasa dan kehidupan harian.  Tiba-tiba si penggunting rambut itu bertanya suatu soalan yang agak berat.
“Tuhan ni wujud ke?” tanya si penggunting rambut.
Lelaki tersebut terkejut dengan soalan tersebut.  Belum pun sempat nak menjawab, si penggunting rambut menyambung percakapannya.
“Kalau Tuhan wujud kenapa dunia ni huru-hara, manusia saling berperang dan benci sesama manusia?  Tuan tengoklah berita, di sana berperang di sini berperang.  Asyik bergaduh sahaja di mana-mana…”  adu si penggunting rambut.
“Lihat di negara kita, sana sini buang bayi.  Kes bunuh pun selalu keluar di akhbar.  Masalah sosial lagi.  Rasuah lagi.  Teruklah!”  sambungnya lagi menyatakan kekesalan.
“Tuhan tu ada.”  Jawab si lelaki itu singkat.  Risau melihat semangat si penggunting rambut itu dengan gunting tajam di tangannya.
“Kalau betul Tuhan ada, kenapa DIA tak selesaikan semua masalah tu?  Dan buat semuanya jadi aman sahaja?  Kan senang!”  ujar si penggunting rambut yang umurnya 40-an itu.
Selepas beberapa minit berlalu, sesi guntingan rambut pun selesai.  Selesai membayar, si lelaki mengajak si tukang gunting melihat ke luar tingkap.
“Encik lihat tak lelaki-lelaki remaja di sana?  Dan pakcik tua di seberang jalan tu yang sedang duduk tu?”  tanya lelaki itu.
“Ya, saya nampak.  Kenapa?”  si penggunting rambut bertanya kembali.
“Lelaki remaja tu rambutnya panjang, nampak tak senonoh kan?  Dan pakcik tua tu pula misainya tak terurus nampaknya.  Setuju tak?”  Lelaki itu meminta pandangan.
“Ya, betul.  Saya setuju.”  si penggunting rambut mengiyakan sambil mengangguk.
“Mereka jadi macam tu sebab tukang gunting rambut tiada kah?”  tiba-tiba lelaki itu mengajukan soalan ‘istimewa’ kepada si penggunting rambut.
“Eh, tak.  Bukan sebab tu.  Ni saya ada ni.”  Si penggunting rambut menafikan.
“Habis tu kenapa lelaki-lelaki remaja itu berambut panjang dan pakcik tua itu tidak tersusun misainya?”  lelaki tersebut bertanya kembali.
“Tu sebab mereka tak datang jumpa saya.  Kalau mereka datang jumpa saya tentu saya akan potong rambut remaja lelaki tu bagi elok.  Dan pakcik tua tu pula saya akan trim misainya bagi kemas.”  jawab si penggunting rambut.
“Ya, itulah jawapan kepada persoalan encik semasa encik memotong rambut saya tadi.  Tuhan itu ada.  Tidaklah bermakna berlakunya peperangan, pertelingkahan, jenayah, gejala sosial, rasuah di kalangan manusia itu adalah kerana Tuhan tidak ada.  Masalah ini semua timbul kerana mereka semua tidak mahu ‘berjumpa’ dengan Tuhan.”  kata lelaki itu.
Si penggunting rambut mendengar dengan teliti sambil mengerutkan dahinya.  Berfikir agaknya.
“Mereka yang abaikan suruhan dan perintah Tuhan.  Tuhan malah telah memberikan pedoman melalui RasulNYA dan juga melalui kitabNYA iaitu al-Quran.  Malangnya, manusia memilih cara mereka sendiri.  Mereka menjauhkan diri dari ALLAH.  Jika manusia mendekatkan diri dengan ALLAH, tentulah keadaan manusia lebih baik dan sejahtera.  Lebih kurang macam sayalah sekarang ni.  Lebih handsome dari lelaki-lelaki remaja dan pakcik tua tu sebab saya jumpa encik untuk dirapikan rambut saya, hehe…”
“Betul jugak.  Kenapa Tuan tak jelaskan pada saya semasa potong rambut tadi”  Si penggunting rambut mengangguk setuju sambil bertanya.
“Oh bukan apa.  Saya risau dengan gunting di tangan encik tu.  Dibuatnya encik marah nanti, tak pasal-pasal saya kena nanti…hehe.  Tapi, alhamdulillah encik tak marah, malah dapat menerima penjelasan saya”  Jelas lelaki tersebut sambil ketawa kecil.  Si penggunting rambut itu turut tertawa juga.
Antara pengajaran penting:
  • Tuhan itu ada.  DIA, yakni ALLAH adalah Tuhan Maha Esa.  DIA lah tempat semua memohon pertolongan dan bergantung harap.  ALLAH tidak beranak dan tidak diperanakkan.  Dan DIA tidak sama dengan mana-mana satu pun.
  • Patuhlah kepada perintah ALLAH dan jauhilah larangan ALLAH.  Kerana padanya terdapat kesejahteraan dan kebaikan yang menyeluruh.  “Aslim, taslam”.  Ambillah ISLAM secara keseluruhannya, nescaya semua manusia dan makhluq yang menghuni bersama manusia akan selamat.
Peringatan:
  • Ini hanyalah perumpamaan untuk dibuka fikiran sahaja.  Kisah sebegini baik untuk disampaikan untuk mengajak manusia berfikir dan merenung.  Namun, perumpamaan ini tidaklah tepat dengan ALLAH.  Kerana ALLAH itu adalah Tuhan yang tiada suatu pun yang sama denganNYA.
Semoga ada manfaat padanya, insyaALLAH.
WAllahu Ta`ala A`lam.

Anugerah Ibrahim Ali

Kedaifan Naib Ceselor UiTM Sahol Hamid Abu Bakar terserlah apabila mereka mengeluarkan pengakuan yang merendahkan lagi kediabilitinya sebagai seorang ketua di institusi pendidikan tinggi. Hal ini menyebabkan orang ramai keliru dengan pengakuan tersebut dan ini akan membuatkan orang ramai menyampah dengan kata-kata tersebut. 


Semalam Sahol telah mengeluarkan pekeliling untuk diedarkan kepada semua pensyarah berkenaan dengan Anugerah Ibrahim Ali yang kontroversial pada 9 Jun lalu, meskipun ia belum diluluskan oleh senat universiti teknologi mara. pekeliling itu dikeluarkan oleh pihak pengerusan bertajuk 'Anugerah Kepimpinan Ibrahim Ali Bersempena Konvokesyen UiTM' yang diedarkan kepada semua kampus universiti itu, jabatan dan fakultinya di seluruh negara. Ianya bertujuan untuk melihat ada pencalonan untuk anugerah tersebut atau tidak.

Dalam surat itu memaklumkan "Adalah dimaklumkan Presiden PERKASA Datuk Ibrahim Ali telah menawarkan diri untuk menaja sejumlah RM5,000 setahun kepada pelajar untuk dianugerahkan atas komitmen dan sumbangan mereka dalam memertabatkan bangsa.

"Beliau mencadangkan supaya anugerah ini diberikan setiap kali konvokesyen kecuali jika tiada calon yang layak.

Turut dilampirkan bersama dengan pekeliling itu adalah garis panduan Anugerah Ibrahim Ali dan borang pencalonnya.

Sahol Hamid juga meminta maklumat berhubung perkara itu disebarkan kepada para pelajar dan borang pencalonan yang telah diisi dengan lengkap dihantar kepada Institut Pemikiran dan Kepimpinan Melayu (Impak) sebelum 1 Julai.

Tetapi Sahol telah menyatakan dalam laman facebooknya bahawa Anugerah ini perlu mendapat perkenan daripada senat. "Senat ada 60 professor, dekan dan rektor kampus. Masing-masing bertindak secara individu. Tidak boleh lobi. (Ia) satu badan yang kuat dan independen di UiTM,"

“UiTM prihatin tentang keadaan semasa dan tidak akan terima Anugerah tersebut tanpa kelulusan Senat dan Lembaga Pengarah. Dengan penjelasan ini, saya berharap isu ini tidak akan dibesarkan lagi,” katanya lagi.

Ini membuktikan bahawa Sahol telah melakukan perkara yang menjejaskan kehebatannya sebagai naib canselor universiti terkenal di Malaysia. Hal ini juga membuktikan Sahol dipilih bukan atas dasar kecemerlangan beliau dalam akademik tetapi atas dasar politik. politik membuatkan beliau menjadi hanyut ditelan pengaruh politik semasa.

Tidak cukup kah 60 kepala professor, dekan dan rektor untuk mendapat rujukan yang Anugerah itu tidak perlu ataupun beliau ni memang sengaja menjalankan  tugas yang diberikan oleh Ibrahim dan mendapat sesuatu daripada itu? Tidak mustahil kerana kalau difikirakan kembali, apakah seluruh professor di UITM tu lemah-lemah semuanya?

Apakah Uitm tidak ada Professor yang lagi bijak untuk memberi Anugerah kepada pelaja-pelajarnya?Kenapa perlu Ibrahim Ali yang melompat-lompat ini? Alahai sedihnya melihat universiti penulis sendiri diperkotakkatikkan oleh pengurusan yang bijak ini. Dalam tidak langsung ini menyebabkan martabat universiti tersebut diperlekehkan.

Mungkin ramai yang menyokong Anugerah ini perlu diteruskan, tetapi bagi penulis adalah tidak. Anugerah ini juga dipersetujui oleh Menteri Pengajian Tinggi Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin bahawa Anugerah Ibrahim Ali yang ditawarkan kepada mahasiswa UiTM perlu kerana ini menjadi kelaziman bagi universiti mendapatkan sumbangan daripada bekas pelajar mereka.

"Kita lihat mana-mana pembangunan kepada universiti di luar negara, 
satu daripada kekuatannya (adalah) setiap universiti sumbangan dibuat oleh bekas pelajarnya.

"Di (Universiti) Harvard, ia mengumpulkan berbilion dolar daripada bekas-bekas pelajarnya, kerana dia (pelajar) tahu dia dapat ilmu daripada institusi ini. Sekarang giliran dia pula untuk memulang balik (sumbangan).

"Jadi Ibrahim Ali pun sama. Dia pun nak pulang balik (sumbangannya). Jadi beliau menawarkan kepada pelajar-pelajar di UiTM sesiapa nak anugerahnya.

Perkara ini perlu diteliti dengan lebih berkesan untuk melahirkan generai yang bijak pandai. Tidak kepada pemimpin yang mahukan harat dan nama tetapi kepada yang cintakan martabat negara termasuk universiti itu sendiri. Malulah kepada pemimpin luar dan malulah dengan cendiakawan yang telah lahir dari universiti tersebut.  

Wednesday 20 July 2011

Jangan Bermain dengan Api

Sarang tebuan jangan dijolok, nanti buruk padahnya. Itu lah perumpamaan yang boleh dikaitkan dengan  pemimpin kita sekarang. Mereka cuba menyerang Pakatan Rakyat (PR) dengan tipu helah berdasarkan tajuk Bersih 2.0 baru-baru ni. Mereka tidak sedar yang mereka akan tumbang esok, kalau mereka tahu pasti mereka ini tidak mencari nahas. Kepada yang bangkang kerajaan, bersabarlah wahai rakyat.

Banyak perkara yang kerajaan cuba cetuskan untuk mengelak daripada tertangkap dan mereka terus menuding jari terhadap pembangkang berkaitan perhimpunan Bersih baru-baru ini. Mereka(kerajaan) sudah hilang tumpuan sehinggakan sanggup melakukan perkara diluar batasan walaupun perkara itu terang-terangan berpihak kepada peserta perhimpunan. Adakah mereka (kerajaan) sudah hilang idea untuk menahan atau mereka sudah tiada sengat berbisa?

Ini kerana baru-baru ini Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin sebelum ini meminta polis menyegerakan siasatan rakaman video untuk mempertahankan tindakan kasar agensi itu terhadap orang awam ketika perhimpunan Bersih 2.0 yang lalu. Tambahan beliau lagi, pembangkang cuba memburuk-burukkan imej Polis Diraja Malaysia (PDRM) dalam melaksanakan tugas bagi menlawan puak-puak perhimpunan Bersih 2.0. 

Adakah beliau bercakap tanpa lihat apa-apa? Perkara sebenar sudah terpampar di mana-mana termasuk YOUTUBE dan bloggers. Mana mungkin Beliau tidak tahu menahu hal ini atau saja-saja buat tidak tahu? Kasihan dan memang kasihan jika mereka ini buat-buat tidak tahu kerana dengan sikap mereka ini akan tergadai maruahnya dan kuasa memegang kerajaan pasti akan terlepas kepada pembangkang. 

Penulis yakin bahawa rakyat yang berada di sekitar Kuala Lumpur tahu akan cerita sebenar. Cuma yang belum pasti ialah rakyat yang berada diluar bandar Kuala Lumpur. Ramai diantara mereka tidak tahu hal sebenar teutamanya yang berada di luar bandar. Rakyat ini kan  terus hanyut di  perbodohkan oleh pihak kerajaan dan di perkotak katikkan dengan mudah sekali.

Kerajaan cuba memburukkan pembangkang melalui media tempatan pasal perkara ini ialah untuk rakyat yang berada di luar bandar. Mereka pasti akan percaya cerita yang direka-reka oleh kerajaan ini dan jika rakyat hanya tertumpu media-media Barisan Nasional sahaja, pasti BN akan terus bernafsu untuk menipu rakyat sehingga berdekad-dekat lamanya.

Oleh itu, setiap rakyat yang sedar ini harus melakukan apa sahaja untuk mendekatkan orang ramai yang hilang tumpuan ini kearah yang lebih baik. Semoga perjuangan anda semua diberkati oleh Allah SWT. 


Monday 18 July 2011

Rukun Negara

Mengapa kita semua perlu menolak kepimpinana Najib? Kepimpinana Najib/UMNO telah pun menolak sepenuhnya Rukun Negara itu sendiri. Tak perlulah nak menerangkan rukun Islam dan rukun Iman, anda semua dah tahu yang Najib itu seorang Muslim dan saya percaya Dato Najib serta Isteri tercintanya adalah Islam. dan mereka wajib percaya kepada kedua-dua rukun ini. Insyaallah mereka tidak akan terpesong dan ini terpulang kepada pembaca mengenalpasti sendiri. Kepimpinan Najib sudah lari dari rukun Negara, sebab saya berkata begitu kerana;

1. Kepercayaan kepada Tuhan. Di dalam Perlembagaan Persekutuan sendiri menetapkan bahawa Islam adalah agama rasmi Persekutuan dan kepercayaan atau agama-agama lain boleh diamalkan dengan bebas. Prinsip Kepercayaan kepada Tuhan seharusnya dapat menerapkan kepercayaan beragama secara positif yang boleh membangun “pemikiran luhur” dalam hubungan pelbagai kaum serta dapat membina jati diri yang padu. Adakah Najib percaya kepada Tuhan? Tepuk dada tanyalah empunya badan. Orang suruh jalankan rukun Islam memang jauh sekali. Kalau tanya ulamak UMNO sendiri wajib ke tidak Hukum Allah ini mesti mereka jawab wajib tp tidak sesuai untuk zaman sekarang. bercakap macam orang tidak berilmu walaupun ilmu ada didada. Siapa tahu dia seorang yang makan suap? Mintak jauh anak cucu.

2. Kesetiaan kepada Raja dan Negara. Di negara kita, Raja dan Negara mempunyai kaitan yang sangat rapat. Ini adalah kerana negara kita mengamalkan sistem demokrasi berparlimen dan Raja berpelembagaan. Perkara 32 Perlembagaan Persekutuan dengan jelas menyebut bahawa Yang di-Pertuan Agong (YDPA) adalah  ketua negara. Perkara 44 pula menyebut bahawa YDPA adalah sebahagian daripada komponen yang membentuk Parlimen di negara ini. Tetapi puak-puak UMNO tidak pernah akur perintah YDPA. Mereka Baru-baru ni pun dah jelas yang mereka ingkar perintah YDPA dalam perhimpunan BERSIH. YDPA sudah memberi kebenaran  untuk mengadakan perhimpunan di stadium. tetapi mengapa Najib berdolak dalih sehingga mengingkari perintah YDPA?

3. Keluhuran perlembagaan. Perlembagaan Malaysia dikenali sebagai Perlembagaan Persekutuan. Prinsip Keluhuran Perlembagaan bermaksud ketinggian dan keagungan undang-undang atau perlembagaan itu sendiri. Keluhuran Perlembagaan Malaysia terletak kepada kedudukannya sebagai undang-undang tertinggi yang menjadi sumber dan punca kepada semua undang-undang  seperti yang disebut dalam Perkara 4(1) Perlembagaan Persekutuan. Ini satu lagi penolakan Najib terhadap RUKUN Negara. Dalam perlembagaan Persekutuan seperti Perkara 10 dimana rakyat Malaysia dijamin mempunyai kebebasan bersuara, berhimpun dan menubuhkan persatuan serta Artikel 119(a) yang menjamin hak rakyat Malaysia atas 21 tahun untuk mengundi. Tapi adakah Najib ikut perlembagaan ini? takut pada bayang-bayang sendiri.

4. kedaulatan undang-undang. Setiap negara mempunyai undang-undang untuk mengawal dan mewujudkan satu masyarakat yang aman, tenteram, stabil dan makmur. Justeru, kedaulatan undang-undang menjadi elemen penting bagi memastikan undang-undang berjalan dengan lancar. Kedaulatan undang-undang  bermaksud setiap rakyat adalah sama tarafnya di sisi undang-undang negara tanpa sebarang driskiminasi kaum, gender mahupun kedudukan (status sosial). Tapi adakah Najib menurut kedaulatan undang-undang dengan menjadikan rakyat sama rata tarafnya? Tanpa driskiminasi? Kes Antaltuya pun belum selesai, kita seorang pemimpin kalau buat jahat pun tidak mengapa. Undang-undang yang direka oleh manusia ni boleh di terima pakai? Tak apa menuduh orang berzina asalkan dapat menutup perilaku jahat sendiri. Tak malu pada diri sendiri, membelanjakan duit rakyat untuk isteri kesayangan sehingga berjuta ringgit. Apakah undang-undang ini hak mak bapak diaorang? untuk kesenangan sendiri tak apa katanya. 

5.  Kesopanan dan kesusilaan. Prinsip ini  mempunyai kaitan yang rapat dengan perkembangan dan pembangunan  personaliti individu  yang seharusnya dibina sejak kecil lagi. Prinsip ini juga berkait rapat dengan nilai-nilai moral dan akhlak masyarakat. Prinsip ini mesti menjadi panduan seluruh masyarakat supaya perilaku masyarakat sentiasa terpelihara dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan tamadun negara yang berasaskan keperibadian bangsa dan nilai-nilai murni. Memang sesuai sekali prinsip ini dengan Najib dan pemimpin tersayang ini. Di tolak terajang oleh polis-polis upahan ini, adakah ini boleh dipanggil kesopanan? Sejak kecil lagi mungkin mereka semua ini tidak dipupuk dengan nilai-nilai murni. Kenapa ini harus terjadi kepada pemimpin Malaysia masa kini?adakah bagi mereka dunia ini miliknya dan dia boleh buat apa-apa? Tunggu dan lihat sahajalah kejatuhan kamu wahai pengkianat negara. Rakyat bersumpah akan terus berjuang hingga akhir hayat kejatuhan kamu. INsyaallah...

Thursday 14 July 2011

Azizan gets flak for Ramadan bans

[Lim Kit Siang] I have been in contact with the DAP Kedah State Chairman and Kota Darul Aman State Assemblyman Lee Guan Aik on the Kedah ban on 13 types of entertainment outlets from operating during Ramadan.

Lee reports that Kedah DAP had never agreed to the ban and that the matter was never raised at the Kedah Pakatan Rakyat council level, although it was agreed that matters that might be sensitive to the different communities like the ban on entertainment outlets during Ramadan should be discussed at PR Kedah state council level first.
Lee also clarified that he had never agreed to such a ban in the Kedah State Assembly.
In the circumstances, the Kedah Mentri Besar Datuk Seri Azizan should reconsider and revoke the decision to fully implement Kedah State Entertainment Enactment 1997, especially as the previous Barisan Nasional state government had not done so in the 11 years before it was ousted in the 2008 general elections.
DAP leaders will raise and discuss the issue of the Kedah ban on entertainment outlets during Ramadan at the meeting of Pakatan Rakyat national leaders next week.

Tuesday 12 July 2011

Akta 30

     Undang-undang Malaysia dalam Akta 30 iaitu AKTA UNIVERSITI DAN KOLEJ  UNIVERSITI 1971 iaitu suatu Akta untuk membuat peruntukan bagi menubuhkan, menyelenggara dan mentadbirkan Universiti dan Kolej Universiti dan bagi perkara lain yang berkenaan dengannya. Akta Universiti dan Kolej Universiti 1971 (AUKU 1971) merupakan satu akta yang digubal oleh kerajaan Malaysia yang diperkenankan oleh raja pada 27 April 1971. Ia juga merupakan suatu akta sebahagiannya di bawah kuasa Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia untuk mengadakan peruntukan bagi penubuhan, penyelenggaraan dan pentadbiran universiti-universiti dan kolej-kolej universiti awam dan bagi perkara-perkara lain yang berkenaan dengannya. Akta ini dipinda pada tahun 1975 dan 1995 menjadi Akta Universiti dan Kolej Universiti (Pindaan) 1995

     Akta ini lah yang memeruk fikiran anak-anak muda universiti dan kolej sekarang. Apa tidaknya, mereka hanya perlu menghadap buku sepenuhnya sehinggakan mereka iaitu untuk pelajar dan pertubuhan, badan atau kumpulan pelajar dilarang bersekutu dengan persatuan, kecuali sebagai mana diperuntukkan di bawah Perlembagaan, atau diluluskan oleh Naib Canselor. Tidak mungkin pelajar ini dapat berhubung dengan pihak luar dan tahu situasi semasa negara. Kejam dan terlalu menngongkong setelah apa yang dibentangkan oleh Menteri Pelajaran waktu itu, Tun Dr. Mahathir bin Mohamad melalui Akta Pindaan A295, seperti Seksyen 15A, 15B, 15C, 15D, 16A, 16B, 16C dan lain-lain yang jelas bercanggah dengan prinsip keadilan undang-undang.

     May tahun lalu, empat orang mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), dikenakan tindakan dibawah Akta Universiti dan Kolej Universiti (AUKU) oleh kerana didakwa berkempen pilihanraya kecil (PRK) Hulu Selangor. Adakah mereka ini hanya seekor badut? Tidak boleh kemana-mana selain Kampus? Mustahil bagi mereka ini tidak akan berjaya suatu hari nanti. Apa tidaknya, tengoklah pemimpin bangsa sekarang, apa yang boleh mereka lakukan untuk anak bangsa? Mereka hanya mamapu menipu rakyat dengan sedekat lalu untuk memuaskan nafsu buas mereka sahaja. Umpama Gunting Dalam Lipatan. Pendedahan awal inilah pemacu masa hadapan. Insyaallah!!

      Adakah kerajaan terdesak atas kes ini? keluhuran perlembagaan dan kedaulatan undang - undang kepala bapak dia. Kenapa perlu AUKU ini? Ini pastinya menindas hak dan kebebasan bersuara mahasiswa. Negara demokrasi konon, Seksyen 15(5)(a) dalam AUKU dengan jelas telah melanggar berberapa peruntukkan dalam Perlembagaan Persekutuan seperti Perkara 10 dimana rakyat Malaysia dijamin mempunyai kebebasan bersuara, berhimpun dan menubuhkan persatuan serta Artikel 119(a) yang menjamin hak rakyat Malaysia atas 21 tahun untuk mengundi. Apakah ini semua? Mereka yang bodoh dan tidak tahu apa-apa sahaja akan terus sujud dan taksub pada pemerintah yang penipu ini.

Sunday 10 July 2011

Bersih 2.0: Teruskan Perjuangan

     Perjuangan untuk menegak kebenaran memang sukar. tetapi ingatlah yang sebenarnya kebenaran itu ibarat air sungai yang mengalir, sungguhpun disekat dia tetap akan mengalir dengan tenangnya. Begitulah perumpamaan yang boleh dikaitkan oleh pejuang anak Agama dan bangsa ini. Kita tidak mahu lagi rakyat diperkotak katikkan oleh pemimpuin yang amat kejam ini. Pemimpin ini harus digulingkan dengan apa jua sekalipun, pilihanraya akan datang perlu untuk kita semua turun menentang yang membawa keburukan kepada negara. Baru-baru ini Bersih 2.0 telah menunjukkan purubahan yang besar kepada negara ini. Ramai yang turun untuk bersama-sama pemimpin Bersih melaungkan "Bersih, Bersih, Allahuakbar" untuk menolak kemungkaran. Ini memberi kesan yang sungguh mendalam kepada Pemimpin Kerajaan. Mereka (pemimpin kerajaan) tidak senang duduk dengan gelombang perubahan yang sungguh menakjubkan ini. Biarpun PDRM menentang sekeras-kerasnya dengan menembak peserta dengan gas pemedih mata dan water cannon, mereka terus berarak tanpa rasa takut. Inilah "Pejuang Bangsa" yang sebenar!

     Penulis bersama-sama kalian untuk terus menentang kejahatan. Ini adalah rakyat, kuasa bukan ditangan mereka (pemimpin jahat) tetapi kuasa ditangan rakyat. Rakyat lah penentu kecemerlangan sesebuah negara bangsa dan agama. Tidak mungkin mereka (pemimpin biadap) akan terus bertahan kerana tidak ada sebuah kerajaan di dunia ini akan terus bertahan sampai bila-bila pun. Kerajaan teragung Islam pun runtuh, inikan kerajaan haprak macam sedemikian. tidak mungkin. Penulis menggesa setiap penggerak perjuangan ini menunjukkan perilaku yang baik sebab ini akan membuktikan kita semua seorang insan yang maju dan bersopan. Tidak seperti konco-konco kerajaan yang biadap seperti angjing-anjing yang keji ini. Ini adalah salah satu cabaran yang perlu di tentang habis-habisan. Insyaallah!

     Janganlah kamu takut kepada manusia dalam urusan Allah tetapi takutlah kamu pada Allah dalam urusan manusia. Jadi tidak mungkin pejuang ini akan berasa gentar dengan perilaku jahat ini, tetapi merekalah(anjing upahan) yang akan terus lari dari bayangan sendiri. buatlah apa yang diperlukan, tetapi penulis dan pejuang ini tidak akan berganjak. Ingat apa yang mereka lakukan, bayangkanlah kalau Rakyat ada kuasa tangkap dan belasah Anjing2 nih, sudah tentu mereka akan merayu menyembah sambil berkata, "tolong la saya, saya ada anak bini di rumah.... saya ikut arahan saja.."Samalah juga dengan rakyat!!!! Rakyat pun ada anak bini juga! Bukan setakat dipukul, malah ditipu kerajaan berdekad dah!!!!

     Tidak lupa juga kepada rakan kita yang telah meninggal dunia dalam menegakkan keadilan ini. Jenazah Allahyarham Baharudin Ahmad yang meninggal dunia sewaktu menyertai perhimpunan BERSIH 2.0 baru-baru ni, selamat dikebumikan di tanah perkuburan Islam Lembah Keramat di Taman Seri Keramat Tengah, Kuala Lumpur jam 12.55 tengah semalam. Semoga roh beliau di cucuri rahmat. Insyaallah!!


Peludah Warna

KUASA gusar kini menggelegak murka;
warna kuning diistihar racun terbisa.
Diragutnya baju - T seragam tenaga
dan diumum itulah busana bahaya.

Tapi, kita jahit semula perca kain,
menjadikannya panji terindah dan tulin.
Warna kuning yang teramat tenang dan syahdu
kita kembalikan damai ke dalam kalbu.

Kini cahaya mentari mungkin diramas
dan sinar kuningnya juga mungkin dicantas.
Memanglah mereka kini peludah warna
sedang menghimpun lendir kahak sebanyaknya.

Kerana nikmat amat lama berkuasa
kuasa pun seolah menjadi hartanya.


Nukilan:

A.SAMAD SAID
Sasterawan Negara.